Senin, 23 Mei 2016

perbedaan ISO 9001 2008 V ISO 9001 2015



Perbedaan ISO 9001:2008 dengan ISO 9001:2015


Mata Kuliah                : Manajemen Mutu
Dosen                          : Osma Arofat
Nama Kelompok :       1.Diah Suryo Lestari  / 224413137
2.Muhammad Farhan / 22441313099
3.Muhammad Triantoro / 224413103
4.Dody Suprayogi  / 224313148
5.M Rizky Rivaldi  / 224413117
6.Abdul Hamid Alfath / 224413295
7. Dewi M Siburian, Amd / 234115004

                                      


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPORT
TRISAKTI-JAKARTA








Ada 8 point perubahan utama dari ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 (DIS) yaitu sbb:
1.      Structure dan Terminology
2.      Product Product and Services
3.      Context of The Organisation
4.      Documented Information ( Documentation, record Documented Information)
5.      Risk Based Approach
6.      SCOPE and Aplicability
7.      Organization Knowledge
8.      Control of externally provided product & services

2.Daya saing USAHA adalah Kemampuan berkelanjutan suatu usaha untuk mempertahankan kuantitas input dan output yang berkualitas dan yang relevan untuk saat ini dan masa depan, mencakup indikator: (1) kemampuan memperkokoh posisi pasarnya, (2) kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya, (3) kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti, dan (4) kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan.

3. Tuntutan pasar     (MENGAPA PERLU MUTU)
   Tingkat persaingan             kualitas kepuasansurvivegrowth
   Efisiensi & efektivitas                   pelanggan

4. MUTU       Conformance to Customer Requirements (P.B. Crosby) - Problem Solving & Continuous Improvement (W. Edward Deming) - Fitness for Use ( J.M. Juran) -Meeting Customer Expectations (A.V. Feigenbaum) -Customer Satisfaction (K. Ishikawa)

5.Delapan Prinsip Manajemen Mutu 1. Fokus pelanggan : Organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan - Organisasi harus memenuhi persyaratan pelanggan - Organisasi harus memenuhi harapan pelanggan
2. Kepemimpinan : Pimpinan harus menetapkan tujuan dan arah organisasi - Pimpinan harus menciptakan lingkungan yang mendorong pegawai untuk mencapai tujuan organisasi
3. Keterlibatan SDM : Organisasi harus mendorong keterlibatan SDM di seluruh tingkatan - Organisasi harus menolong SDM mengembangkan dan menggunakan kemampuannya
 4. Pendekatan Proses : Organisasi harus menggunakan pendekatan proses untuk mengelola aktivitas dan sumber daya terkait
5. Pendekatan Sistemik : Organisasi harus mengindetifikasi keterkaitan antarproses dan menyusunnya dalam kesatuan sistem. - Organisasi harus menggunakan pendekatan sistem untuk mengelola hubungan antarproses
 6. Peningkatan Berkelanjutan : Organisasi harus efisien dan efektif
- Organisasi harus menyusun komitmen tertulis untuk peningkatan berkelanjutan keseluruhan kinerja
7. Pengambilan Keputusan berdasarkan fakta : Setiap pengambilan keputusan harus berdasarkan informasi yang faktual dan data yang akurat
8. Kerja sama dengan pemasok : Organisasi harus menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok

6. Standar yang diperlukan dalam setiap bekerja : Kebijaksanaan – Organisasi – procedural – instruksi – sertifikasi – rekaman – pengawasan
7.  Tujuan standarisasi  : Memudahkan perdagangan, pertukaran dan transfer teknologi melalui:
       Produk yang berkualitas dan reliabitas dengan harga yang bersaing
       Meningkatkan kesehatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan, serta mengurangi limbah
       Kompabilitas yang besar dan interoperasionalisasi barang dan jasa
       Penyederhanaan penggunaan 
       Pengurangan banyak model dan memperkecil biaya
       Menambah distribusi yang efisien dan perawatan yang mudah.
8.     Mengapa Standar Internasional Dibutuhkan?
       Perkembangan liberalisasi perdagangan dunia
       Interpenetrasi lintas-sektor
       Sistem komunikasi dunia
       Standar Global kebangkitan teknologi
       Negara Berkembang
9.      Struktur iso : Pendahuluan 1. Lingkup 2. Acuan Normatif 3. Istilah dan definisi 4. Sistem Manajemen Mutu 5. Tanggung jawab Manajemen 6. Manajemen Sumber Daya 7. Realisasi Produk 8. Pengukuran, Analisa dan Peningkatan
10.  Konsep system mutu : Standar seri ISO 9000 menekankan pada tindakan pencegahan melalui :
      tanggung jawab dan wewenang untuk personil yang mempengaruhi mutu  terdefinisi jelas
      prosedur dan rencana mutu yang terdokumentasi untuk semua proses/ operasi
      tindakan koreksi secara tepat jika terjadi ketidaksesuaian  dan memverifikasi tindakan koreksi tersebut
       penerapan yang efektif dari sistem mutu melalui program audit mutu internal & tinjauan manajemen secara periodik
11.  manfaat iso 2008 : 1. mendukung pencapaian mutu layanan yang konsisten sehingga mencegah terhadap segala bentuk kesalahan kerja, memperbaiki efektivitas dan efisiensi, meningkatkan kecepatan layanan sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan 2. perbaikan sistem dokumentasi menuju fondasi manajemen yang auditable,  memudahkan penelusuran,  adanya keterukuran penilaian sehingga mewujudkan komunikasi  organisasi semakin baik dan meningkatkan kepuasan kerja 3. membantu terwujudnya kepercayaan publik secara luas
12.  lingkup iso 9001 : * Menunjukkan/memperagakan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan yang berlaku. *Meningkatkan kepuasan pelanggan dan peningkatan berkelanjutan. *Generik *Dapat diterapkan untuk semua organisasi *Berupa persyaratan-persyaratan terhadap pembuatan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan regulator, tidak bisa dilakukan pengecualian.
13.  Persyaratan dokumentasi : 4.2.1 Umum ( Dokumentasi harus meliputi : Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan dan sasaran mutu = Manual mutu/pedoman mutu = Prosedur terdokumentasi dan rekaman/catatan mutu  yang dipersyaratkan oleh standar ISO = Dokumen-dokumen dan rekaman/catatan mutu  yang ditetapkan oleh organisasi dan diperlukan untuk memastikan perencanaan, operasi dan pengendalian atas proses-proses tersebut.)  ISO 9001:2008 meminta prosedur untuk: 1. Pengendalian dokumen (4.2.3) Pengendalian catatan mutu (4.2.4) Internal audit (8.2.2) Pengendalian ketidaksesuaian (8.3) Tindakan koreksi (8.5.2) Tindakan pencegahan (8.5.3)
14.  Tanggung jwb manajemen : 5.1 Komitmen Manajemen 5.2 Fokus ke Pelanggan 5.3 Kebijakan Mutu 5.4 Perencanaan 5.4.1 Sasaran Mutu 5.4.2 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu 5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi 5.5.1     Tanggung jawab dan wewenang 5.5.2 Wakil Manajemen 5.5.3Komunikasi Internal 5.6 Tinjauan Manajemen 5.6.1 Umum 5.6.2 Masukan Tinjauan 5.6.3 Keluaran Tinjauan
15.  Realisasi produk 7.1 Perencanaan Realisasi Produk 7.2 Proses yang berhubungan dengan pelanggan 7.3 Desain dan pengembangan 7.4 Pembelian 7.5 Penyediaan produksi dan pelayanan 7.6 Pengendalian sarana pemantauan dan pengukuran
16.  Pengukuran analisis dan peningkatan : 8.1 Umum 8.2 Pemantauan dan pengukuran 8.2.1 Kepuasan Pelanggan 8.2.2 Audit Internal 8.2.3 Pemantauan dan Pengukuran Proses 8.2.4 Pemantauan dan Pengukuran Produk 8.3 Pengendalian produk tidak sesuai 8.4 Analisa data 8.5 Peningkatan 8.5.1 Peningkatan berkelanjutan  8.5.2 Tindakan perbaikan 8.5.3 Tindakan pencegahan
17.  Hambatan penerapan iso : Kurangnya komitmen - Kurangnya sumber daya - Kurang partisipasi - Keterbatasan waktu - Kurangnya pemahaman - Kurangnya pemantauan - Pembatasan eksternal.   Mengatasi : Mengadakan infrastruktur untuk implementasi - Mengadakan pelatihan - Membuat indikator kinerja - Menyediakan sumber daya yang cukup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar