Manajemen Mutu ISO 14001
Mata Kuliah : Manajemen Mutu
Dosen :
Osma Arofat
Nama
Kelompok : 1.Diah Suryo Lestari / 224413137
2.Muhammad
Farhan / 22441313099
3.Muhammad
Triantoro / 224413103
4.Dody Suprayogi
/ 224313148
5.M Rizky Rivaldi
/ 224413117
6.Abdul Hamid
Alfath / 224413295
7. Dewi M Siburian, Amd / 234115004
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPORT
TRISAKTI-JAKARTA
ISO 14001
ISO 14001 merupakan
salah satu bagian dari seri ISO 14000. Seluruh bagian dari seri ISO ini adalah
berkenaan tentang manajemen lingkungan. ISO-14001 dikeluarkan oleh International
Organization for Standardization. ISO-14001 Pertama dikeluarkan pada tahun
1999. Versi yang terbaru adalah ISO-14001:2004. ISO-14001 bertujuan untuk
meningkatkan kinerja lingkungan organisasi yang menerapkannya, mencegah
pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh aktifitas organisasi dan mencapai
kesesuaian dengan persyaratan-persyaratan lingkungan yang berlaku. Misalnya,
sebuah perusahaan yang proses bisnisnya menimbulkan limbah cair yang mencemari
lingkungan berupaya untuk menerapkan ISO 14001 di perusahaannya.
Setelah kajian
dilakukan, ternyata keterbatasan finansial membuat perusahaan tersebut sukar
untuk mengelola limbahnya sehingga mencapai baku mutu limbah cair yang
disyaratkan oleh pemerintah. Berdasarkan analisis finansial, ternyata perusahaan
tersebut baru akan mampu membangun sistem pengolahan limbah yang memadai
kira-kira beberapa tahun ke depan. Sehingga sebelum masa tersebut terlampaui,
perusahaan tidak akan pernah memenuhi baku mutu lingkungan. Namun, bila
perusahaan tersebut mengembangkan sistem manajemen lingkungan yang memenuhi
persyaratan ISO, maka perusahaan tersbut bisa saja memperoleh sertifikat ISO
14001. Perusahaan lain, yang kinerja lingkungannya telah memenuhi baku mutu
namun EMS-nya tidak memenuhi persyaratan tidak akan memperoleh sertifikat ISO
14001.
Uraian di atas
menunjukkan bahwa pada prinsipnya, penerapan ISO 14001 tidak berarti
tercapainya kinerja lingkungan dalam waktu dekat. Sertifikat EMS dapat saja
diberikan kepada perusahaan yang masih mengotori lingkungan. Namun, dalam EMS
terdapat persyaratan bahwa perusahaan memiliki komitmen untuk melakukan
perbaikan secara menerus (continual improvement). Dengan perbaikan secara
menerus inilah kinerja lingkungan akan sedikit demi sedikit diperbaiki. Dengan
kata lain ISO 14001 bersifat conformance (kesesuaian), bukan performance
(kinerja).
MANFAAT
ISO 14001
Keuntungan atau manfaat
dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001 bagi Organisasi kurang lebihnya dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1.
Organisasi, dengan sistem manajemen mutu
yang mereka targetkan dan kembangkan terus-menerus, secara tidak langsung juga
mengurangi potensi mereka untuk menderita kerugian yang diakibatkan oleh denda
atas rusaknya lingkungan sebagai dampak dari operasional mereka.
2.
Penghematan anggaran organisasi. Sebab
dengan diberlakukannya Sistem Manajemen Lingkungan, organisasi menjadi lebih
ketat dalam hal efisiensi sumberdaya dan biaya.
3.
Organisasi menjadi lebih responsif untuk
menyesuaikan diri dengan peraturan terbaru tentang Lingkungan sehingga (sekali
lagi) mengurangi resiko terkena denda atas polusi yang mungkin ditimbulkan.
4.
Menguatkan merek dagang dari organisasi
tersebut (jika ada). Sebab dengan memberlakukan Sistem Manajemen Lingkungan,
dapat membuat lebih banyak orang menjadi simpatik sebab organisasi yang
bersangkutan sangat memperhatikan dan berusaha meminimalisir dampak lingkungan
yang sekiranya mereka timbulkan.
Manfaat Sistem
Manajemen Lingkungan atau dengan kata lain manfaat Sertifikat ISO 14001 bagi
Perusahaan yang mendapatkannya adalah :
1.
Menurunkan potensi negatif/dampak
negatif terhadap lingkungan
2.
Meningkatkan kinerja lingkungan
3.
Memperbaiki tingkat pemenuhan peraturan
tentang Lingkungan
4.
Mengurangi dan mengatasi resiko
lingkungan yang mungkin timbul
5.
Dapat mengurangi biaya produksi dan
meningkatkan pendapatan
6.
Dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja
7.
Dapat memelihara hubungan baik dengan
masyarakat, pemerintah, ataupun terhadap pihak-pihak lain yang memiliki
kepedulian tinggi terhadap lingkungan
8.
Memberikan jaminan kepada konsumen
mengenai komitmen pihak Top Manajemen terhadap lingkungan
9.
Dapat mengangkat Citra Perusahaan
10.
Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
11.
Memperbesar Pangsa Pasar
12.
Mempermudah dalam memperoleh Izin dan
Akses Kredit Bank
13.
Meningkatkan motivasi para pekerja
14.
Meningkatkan hubungan dengan pemasok
15.
Sebagai langkah menuju pembangunan yang
berkelanjutan
PENERAPAN
ISO-14001
Penerapan ISO-14001
berarti merencanakan pengendalian dan menerapkan pengendalian terhadap semua
aktifitas dalam organisasi yang mempunyai aspek-aspek lingkungan yang potensial
merugikan lingkungan. Organisasi juga harus memahami semua peraturan dan
perundangan lingkungan yang terkait dengan aktifitas-aktifitasnya dan berupaya
untuk memenuhi peraturan dan perundangan tersebut.
Penerapan ISO-14001 membutuhkan
komitmen dari pihak manajemen dan pengembangan wawasan dan setiap karyawan akan
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Sama halnya dengan
penerapan ISO-9001, Penerapan ISO-14001 juga membutuhkan tahapan-tahapan yang
sistematis,
yang dimulai dari
tahapan perencanaan perubahan, pelaksanaan, pemantauan dan tindak lanjut.
Pada umumnya organisasi
dapat menerapkan ISO-14001 dalam waktu sekitar 6 bulan. Variasi waktu
tergantung dari ketersediaan sumber daya dalam organisasi, komitmen pihak
manajemen, tingkat resiko dan banyaknya potensi dampak lingkungan dari
aktifitas-aktifitas yang dilakukan organisasi dan pengaturan program.
Walaupun suatu
Perusahaan telah memutuskan untuk menerapkan, seringkali masih terdapat
kendala-kendala yang mengganggu penerapan Sistem Manajemen Lingkungan itu
sendiri antara lain dikarenakan:
Komitmen Top Manajemen
yang kurang; sehingga
1.
Mengakibatkan motivasi keseluruhan
kurang
2.
Sosialisasi dari pihak manajemen terkait
Sistem Manajemen Lingkungan masih kurang sehingga pengetahuan karyawan sangat
minim; akibatnya
3.
Partisipasi dan Kesadaran Karyawan
terhadap lingkungan tidak meningkat
ELEMEN
ISO 14001
ISO 14001 dikembangkan
dari konsep Total Quality Management (TQM) yang berprinsip pada aktivitas PDCA
(Plan – Do – Check – Action), sehingga elemen-elemen utama EMS akan mengikuti
prinsip PDCA ini, yang dikembangkan menjadi enam prinsip dasar EMS, yaitu:
·
Kebijakan (dan komitmen) lingkungan
·
Perencanaan
·
Penerapan dan Operasi
·
Pemeriksaan dan tindakan koreksi
·
Tinjauan manajemen
·
Penyempurnaan menerus
1. Kebijakan Lingkungan
Kebijakan lingkungan
harus terdokumentasi dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan tersedia
bagi masyarakat, dan mencakup komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan,
pencegahan pencemaran, dan patuh pada peraturan serta menjadi kerangka kerja
bagi penetapan tujuan dan sasaran.
2. Perencanaan
Mencakup indentifkasi
aspek lingkungan dari kegiatan organisasi, identifikasi dan akses terhadap
persyaratan peraturan, adanya tujuan dan sasaran yang terdokumentasi dan
konsisten dengan kebijakan, dan adanya program untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang direncanakan (termasuk siapa yang bertanggung jawab dan kerangka
waktu)
3. Implementasi dan
Operasi
Mencakup definisi, dokumentasi,
dan komunikasi peran dan tanggung jawab, pelatihan yang memadai, terjaminnya
komunikasi internal dan eksternal, dokumentasi tertulis sistem manajemen
lingkungan dan prosedur pengendalian dokumen yang baik, prosedur pengendalian
operasi yang terdokumentasi, dan prosedur tindakan darurat yang terdokumentasi.
4. Pemeriksaan dan
Tindakan Perbaikan
Mencakup prosedur yang
secara teratur memantau dan mengukur karakteristik kunci dari kegiatan dan
operasi, prosedur untuk menangani situasi ketidaksesuaian, prosedur
pemeliharaan catatan spesifik dan prosedur audit kenerja sistem manajemen
lingkungan
5. Tinjauan Ulang
Manajemen
Mengkaji secara
periodik sistem manajemen lingkungan keseluruhan untuk memastikan kesesuaian,
kecukupan, efektifitas sistem manajemen lingkungan terhadap perubahan yang
terjadi.
Pada
prinsipnya, keenam prinsip ISO 14001 – Environmental Management System diatas
dapat dibagi menjadi 17 elemen, yaitu:
·
Environmental policy (kebijakan
lingkungan): Pengembangan sebuah pernyataan komitmen lingkungan dari suatu
organisasi. Kebijakan ini akan dipergunakan sebagai kerangka bagi penyusunan
rencana lingkungan.
·
Environmental aspects (aspek
lingkungan): Identifikasi aspek lingkungan dari produk, kegiatan, dan jasa
suatu perusahaan, untuk kemudian menentukan dampak-dampak penting yang timbul
terhadap lingkungan.
·
Legal and other requirements
(persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lain): Mengidentifikasi dan
mengakses berbagai peraturan dan perundangan yang terkait dengan kegiatan
perusahaan.
·
Objectives and targets (tujuan dan
sasaran): Menetapkan tujuan dan sasaran lingkungan, yang terkait dengan
kebijakan yang telah dibuat, dampak lingkungan, stakeholders, dan faktor
lainnya.
·
Environmental management program (program
manajemen lingkungan): rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran
·
Structure and responsibility (struktur
dan tanggung jawab): Menetapkan peran dan tanggung jawab serta menyediakan
sumber daya yang diperlukan
·
Training awareness and competence
(pelatihan, kepedulian, dan kompetensi): Memberikan pelatihan kepada karyawan
agar mampu mengemban tanggung jawab lingkungan.
·
Communication (komunikasi): Menetapkan
proses komunikasi internal dan eksternal berkaitan dengan isu lingkungan
·
EMS Documentation (dokumentasi SML):
Memelihara informasi EMS dan sistem dokumentasi lain
·
Document Control (pengendalian dokumen):
Menjamin kefektifan pengelolaan dokumen prosedur dan dokumen lain.
·
Operational Control (pengendalian
operasional): Mengidentifikasi, merencanakan dan mengelola operasi dan kegiatan
perusahaan agar sejalan dengan kebijakan, tujuan, dan saasaran.
·
Emergency Preparedness and response
(kesiagaan dan tanggap darurat): mengidentifikasi potensi emergency dan
mengembangkan prosedur untuk mencegah dan menanggapinya.
·
Monitoring and measurement (pemantauan
dan pengukuran): memantau aktivitas kunci dan melacak kinerjanya
·
Nonconformance and corrective and
preventive action (ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan pencegahan):
Mengidentifikasi dan melakukan tindakan koreksi terhadap permasalahan dan
mencegah terulang kejadiannya.
·
Records (rekaman): Memelihara rekaman
kinerja SML
·
EMS audits (audit SML): Melakukan
verifikasi secara periodik bahwa SML berjalan dengan baik.
·
Management Review (pengkajian manajemen):
Mengkaji SML secara periodik untuk melihat kemungkinan-kemungkinan peyempurnaan
berkelanjutan.
Ukuran
Keberhasilan dalam Penerapan ISO-14001
Keberhasilan dalam
penerapan ISO-14001 diukur dari 2 parameter dasar: Kesesuaian sistem manajemen
dengan persyaratan ISO-14001 (yang berarti keberhasilan memperoleh sertifikat
ISO-14001) dan meningkatnya kemampuan organisasi dalam melakukan pengendalian
terhadap berbagai aktifitas yang mempunyai dampak terhadap lingkungan.
https://renggaarnalisrenjani.wordpress.com/2013/04/12/mengenal-iso-14001-sistem-manajemen-lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar