- Adi Prayitna (224413305)
- Abdul Hamid Alfath (224413295)
- Setiawan Raditya Putra (224413302)
- Fakhri Rismulanto (224413296)
TUGAS MANAJEMEN MUTU
OHSAS 18001 / ISO 45001
: 2016
Perkembangan perusahaan dan industri mempunyai korelasi dengan pekerja, Banyak Industri yang prosesnya berdampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan pekerjanya seperti industri bahan kimia, jasa konstruksi, plastik, besi baja, dsb. Hal tersebut dapat berpengaruh pada meningkatnya biaya pekerja dan berpengaruh pada citra. Sejalan dengan hal ini maka industri-industri yang berdampak bagi pekerjanya harus mengelola lingkungan kerja nya agar dapat menurunkan dampak. Sikap kritis dari masyarakat dunia juga mendorong industri yang beresiko ke pekerja untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan yang aman bagi pekerjanya. Latar belakang inilah yang melandasi pembentukan OHSAS 18001. OHSAS 18001 diakomodasikan untuk pengendalian operasional proses yang aman bagi pekerja.
Perkembangan perusahaan dan industri mempunyai korelasi dengan pekerja, Banyak Industri yang prosesnya berdampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan pekerjanya seperti industri bahan kimia, jasa konstruksi, plastik, besi baja, dsb. Hal tersebut dapat berpengaruh pada meningkatnya biaya pekerja dan berpengaruh pada citra. Sejalan dengan hal ini maka industri-industri yang berdampak bagi pekerjanya harus mengelola lingkungan kerja nya agar dapat menurunkan dampak. Sikap kritis dari masyarakat dunia juga mendorong industri yang beresiko ke pekerja untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan yang aman bagi pekerjanya. Latar belakang inilah yang melandasi pembentukan OHSAS 18001. OHSAS 18001 diakomodasikan untuk pengendalian operasional proses yang aman bagi pekerja.
Pengertian OHSAS 18001
OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak organisasi di berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang mengharuskan organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.
OHSAS 18001 dipelajari di bidang ergonomi (teknik industri) terutama pada kuliah K3 atau sistem keselamatan kerja atau semacamnya.
OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak organisasi di berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang mengharuskan organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.
OHSAS 18001 dipelajari di bidang ergonomi (teknik industri) terutama pada kuliah K3 atau sistem keselamatan kerja atau semacamnya.
Standar OHSAS 18001 disusun berdasarkan
metode PDCA (Plan-Do-Check-Act) yang
dijabarkan sebagai berikut :
- 1. Plan (Perencanaan) : membangun
tujauan-tujuan dan proses-proses yang diperlukan untuk memberikan hasil
yang sesuai dengan Kebijakan K3 suatu organisasi.
- 2. Do (Pelaksanaan) : Menerapkan
proses-proses yang telah direncanakan.
- 3. Check (Pemeriksaan) : Memantau dan
mengukur proses-proses terhadap Kebijakan K3 organisasi.
- 4. Act (Tindakan) : Mengambil tindakan untuk peningkatan kinerja K3 secara berkelanjutan.
Elemen Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Standar OHSAS 18001 : 2007
- 4.1. Persyaratan Umum
- 4.2. Kebijakan K3
- 4.3. Perencanaan
- 4.3.1. Identifikasi Bahaya, Penialaian Resiko dan
Pengendalian Resiko
- 4.3.2. Peraturan Perundangan dan Persyaratan
Lainnya.
- 4.3.3. Tujuan dan Program-Program K3
- 4.4.Penerapan dan Operasi
- 4.4.1. Sumber Daya, Peran, Tanggung-Jawab, Fungsi dan
Wewenang
- 4.4.2. Kompetensi, Pelatihan dan Pengetahuan
- 4.4.3. Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi
- 4.4.4. Dokumentasi
- 4.4.5. Pengendalian Dokumen
- 4.4.6. Pengendalian Operasi
- 4.4.7. Persiapan Tanggap Darurat
- 4.5. Pemeriksaan
- 4.5.1. Pengukuran dan Pemantauan Kinerja
- 4.5.2. Evaluasi Penyimpangan
- 4.5.3. Investigasi Insiden, Tindakan Perbaikan dan
Tindakan Pencegahan
- 4.5.3.1. Investigasi Insiden
- 4.5.3.1. Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan
Tindakan Pencegahan
- 4.5.4. Pengendalian Catatan
- 4.5.5. Audit Internal
- 4.6. Tinjauan Manajemen
Pengertian
ISO 45001:2016
Pengertian ISO 45001:2016 adalah standar internasional yang
menetapkan persyaratan untuk kesehatan dan keselamatan kerja/ sistem
manajemen K3, dengan panduannya yang dapat memungkinkan organisasi
agar secara proaktif meningkatkan kinerja dalam hal mencegah cedera,
kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan.
Penerapan ISO 45001:2016
ISO 45001 ini diterapkan untuk setiap organisasi
terlepas dari ukuran, jenis dan sifat. Semua persyaratan dimaksudkan untuk
diintegrasikan ke dalam proses manajemen organisasi sendiri.
ISO 45001 memungkinkan sebuah organisasi, melalui sistem
manajemen K3, untuk mengintegrasikan aspek lain dari kesehatan dan keselamatan,
seperti kesehatan pekerja/ kesejahteraan;
Dengan Menerapkan Sistem Manajemen K3 / SMK3 di dalam
organisasi di harapkan kecelakaan kerja akan dapat berkurang drastis, mengingat
organisasi akan melakukan upaya upaya mencegah, mengurangi dan menghilangkan
sumber bahaya dan sumber penyakit akibat kerja secara sistematis dan
berkesinambungan.
ISO 45001 adalah sebuah standar
internasional baru untuk manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3 / OH&S),
yang akan segera menggantikan standar OHSAS 18001. Lalu apa perbedaan diantara
keduanya? ISO 45001 adalah standar SMK3 yang dirancang oleh Komite proyek
ISO dan dijadwalkan untuk dipublikasikan pada akhir tahun 2016 (diperkirakan
bulan Oktober). Terdapat sejumlah perbedaan antara ISO 45001 dan
OHSAS 18001. Beberapa perbedaan utama antara keduanya adalah sebagai berikut:
Perbedaan pertama berkaitan
dengan struktur. ISO 45001 didasarkan pada ISO Guide 83 (“Annex SL”) yang
menetapkan struktur tingkat tinggi yang umum, teks dan istilah serta definisi
umum untuk sistem manajemen (misalnya ISO 9001 , ISO 14001, dll.).
Struktur ini bertujuan untuk memfasilitasi proses implementasi dan integrasi
beberapa sistem manajemen secara harmonis, terstruktur dan efisien.
Selain itu, dalam standar baru
ada fokus yang kuat pada “konteks organisasi”. Pada ISO 45001, organisasi
seharusnya tidak hanya mempertimbangkan apa isu K3 yang secara langsung
berdampak pada mereka, akan tetapi juga melibatkan masyarakat lebih luas dan
bagaimana kerja mereka bisa juga berdampak pada komunitas di sekitarnya.
Pada ISO 45001, organisasi seharusnya tidak hanya mempertimbangkan apa
isu K3 yang secara langsung berdampak pada mereka, akan tetapi juga melibatkan
masyarakat lebih luas dan bagaimana kerja mereka bisa juga berdampak pada
komunitas di sekitarnya.
Beberapa organisasi yang
menggunakan OHSAS 18001 mendelegasikan tanggung jawab kesehatan dan keselamatan
kerja pada manajer K3, ketimbang mengintegrasikannya dalam sistem operasi organisasi.
ISO 45001 menuntut penggabungan dari aspek kesehatan dan keselamatan kerja
dalam keseluruhan sistem manajemen organisasi, dengan demikian mendorong top
manajemen untuk memiliki peran kepemimpinan yang kuat terhadap sistem manajemen
K3.
ISO 45001 berfokus pada
mengidentifikasi dan mengendalikan risiko daripada bahaya, sebagaimana
dipersyaratkan dalam OHSAS 18001. ISO 45001 mempersyaratkan organisasi untuk
memperhitungkan bagaimana pemasok dan kontraktor mengelola resikonya. Dalam ISO
45001 beberapa konsep dasar yang berubah, seperti risiko, pekerja dan tempat
kerja. Ada juga istilah definisi baru seperti: monitoring, pengukuran,
efektivitas, kinerja dan proses K3.
Beberapa organisasi yang menggunakan OHSAS 18001 mendelegasikan
tanggung jawab kesehatan dan keselamatan kerja pada manajer K3, ketimbang
mengintegrasikannya dalam sistem operasi organisasi. ISO 45001 menuntut
penggabungan dari aspek kesehatan dan keselamatan kerja dalam keseluruhan
sistem manajemen organisasi, dengan demikian mendorong top manajemen untuk
memiliki peran kepemimpinan yang kuat terhadap sistem manajemen K3.
Meskipun terdapat
beberapa perubahan, tujuan keseluruhan ISO 45001 tetap sama seperti OHSAS
18001, yaitu untuk mengurangi risiko yang tidak dapat diterima dan memastikan
keselamatan dan kesejahteraan semua orang yang terlibat dalam kegiatan
organisasi.
Tahap Draft International Standard sudah selesai pada bulan Oktober
lalu, sedangkan terkait tahap Final Draft International Standard dijadwalkan
selesai pada Q1 2016 (Januari, Februari, Maret).
Selain itu, dalam standar baru ada
fokus yang kuat pada “konteks organisasi”. Pada ISO 45001, organisasi
seharusnya tidak hanya mempertimbangkan apa isu K3 yang secara langsung
berdampak pada mereka, akan tetapi juga melibatkan masyarakat lebih luas dan
bagaimana kerja mereka bisa juga berdampak pada komunitas di sekitarnya.
Manfaat Penerapan ISO 45001:2016
1.
Mengurangi , Mencegah kecelakaan
Kerja
2.
Meningkatkan Keamanan karyawan
3.
Meningkatkan Pemahaman dan
pengetahuan Karyawan mengenai K3
4.
Menciptakan Lingkungan kerja yang
aman
5.
Meningkatkan efisiensi kerja
6.
Membuka pasar nasional maupun
internasional
7.
Membantu pemerintah dalam
implementasi persyaratan perundangan K3
8.
Menambah Image Perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar